Pontenology

Pontenology

Saturday, October 12, 2013

Fenomena Ponten Umum di Terminal Surabaya

Setelah Pontenology melihat dan meneliti tentang ponten umum, berikut ini hasilnya yang bisa Pontenology bagikan! Read more! 

Fenomena yang muncul dari budaya ponten umum antara lain meliputi:
- Sosial
Adanya gejala narsis, dimana adanya kebanggaan bagi masyarakat sekitar untuk mengeksiskan dirinya lewat coretan-coretan pada dinding atau pintu ponten umum. Dalam hal ini adanya kecenderungan untuk menandai daerah kekuasaan mereka ataupun sekedar iseng. Secara tidak langsung hal ini memunculkan gerakan vandal, dimana adanya keusilan si pelaku dalam merusak properti dan fasilitas prasarana publik.
Adanya solidaritas diantara sesama pengguna ponten menjadi salah satu dampak sosial lain dari budaya ponten di terminal. Kebanyakan dari mereka akan melakukan percakapan singkat untuk mengenal satu sama lain, seperti menanyakan asal mereka dan lokasi atau tempat tujuan mereka.
-Ekonomi
Ponten umum yang seharusnya menjadi bagian dari fasilitas prasarana publik kini telah beralih fungsinya sebagai peluang bisnis bagi sebagian investor yang tertarik dalam usaha layanan ponten umum. Dalam hal ini adanya kerja sama antara pemilik lahan ponten (pengelolah prasarana setempat) dengan investor dalam bentuk kontrak stand.
Dapat membuka lapangan pekerjaan bagi sumber daya manusia dengan skill seadanya untuk menjadi karyawan yang mengelolah ponten, baik dalam hal kebersihan ataupun setoran wajib harian melalui pemungutan karcis ponten.
-Politik
Dari segi politik, permasalahan paling banyak muncul sebagai akibat dari fenomena ekonomi yang berlangsung dalam pengelolaan ponten umum. Perebutan lahan oleh sesama investor, pemerasan pihak pemilik lahan dengan investor, hingga dugaan kasus korupsi seakan menjadi hal yang biasa terjadi sebagai dampak pemerataan ekonomi yang tak berimbang.
-Budaya lain
Disadari atau tidak, budaya ponten yang ada pada sebagian besar ponten umum di terminal memunculkan dampak-dampak budaya lainnya. Salah satunya adalah budaya premanisme yang dirasa memiliki dampak negatif sebagai akibat dari permasalahan yang sering muncul dari masyarakat kalangan menengah bawah. Kemiskinan menjadikan kriminalitas makin banyak bermunculan dan menyuburkan gerakan-gerakan premanisme dikalangan masyarakat sekitar ponten tersebut.

Budaya lain yang dirasakan adalah budaya spontanitas. Budaya ini yang seringkali kita jumpai dalam kehidupan masyarakat bawah yang tak mengenal kata sungkan. Pemungutan tarif ponten dalam bentuk karcis merupakan salah satu bukti bahwa spontanitas menjadi suatu budaya yang tak dapat dipisahkan dari sebagian besar ponten umum pada terminal-terminal di Indonesia. Merekapun tak ragu untuk menegur pengguna ponten yang tidak membayar karcis demi untuk mengejar setoran harian.­

Banyak dampak yang ditimbulkan dari sebuah budaya ponten di terminal yang tak kita sadari, antara lain dampak sosial, ekonomi, politik dan budaya lain dimana permasalahan paling banyak datang dari kalangan menengah bawah. Dengan adanya penelitian yang Pontenology lakukan, diharapkan dapat memberikan wawasan kepada masyarakat tentang kompleksitas yang ada dalam sebuah ponten terlepas dari fungsi sebagai toilet umum kebanyakan guna untuk dapat memberikan kontribusi positif dan solusi atas permasalahan yang ada. 
Ikuti terus Pontenology!

No comments:

Post a Comment