Vandalism

Vandalisme adalah kegiatan iseng dan tidak bertanggung jawab dari beberapa orang yang berperilaku cenderung negatif. Kebiasaan ini berupa kegiatan mencoret-coret tembok, dinding atau obyek lain agar dapat dibaca secara luas. Coret-coretan tersebut biasanya berupa tulisan nama orang, nama sekolah, nama gank, nomor telepon, sebutan untuk suporter bola dan tulisan-tulisan lain tanpa makna berarti. Pelaku aktivitas ini sebenarnya sudah termasuk kegiatan kejahatan ringan, karena perilaku ini sifatnya merugikan pihak tertentu dan juga mengganggu kenyamanan umum. Kebanyakan pelaku vandalisme adalah kalangan remaja yang sedang tumbuh dengan kematangan yang masih rendah dan masih mencari identitas diri serta kalangan masyarakat bawah yang kurang mendapatkan pendidikan. Perilaku negatif ini biasanya muncul karena pengaruh dari lingkungan.

Banyak kita jumpai bentuk-bentuk vandalisme di banyak tempat. Vandalisme tidak hanya dijumpai di tempat terbuka saja tapi juga di ruang-ruang tertentu, misalnya di kamar mandi / ponten umum. Fenomena ini sendiri dapat kita lihat di kota Surabaya ini, khususnya di ponten umum terminal. Di terminal Bungurasih terdapat 4 ponten umum yang di kelola oleh berbagai pihak. Kondisi ponten di terminal tidak jauh berbeda satu sama lain. Ponten di terminal ini bisa dibilang kurang memenuhi standar ponten yang baik. Kurangnya perawatan dari pihak pengelolah dan juga sikap cuek dari pengguna ponten menyebabkan kondisi ponten menjadi semakin memprihatinkan. Di dalam ponten ini dapat kita jumpai berbagai coretan-coretan yang memenuhi tembok ponten. Coretan-coretan ini berupa tulisan salah satu sebutan untuk suporter bola, nomor telepon hingga kata-kata kasar atau kata-kata yang tidak layak ditulis di tempat umum. Petugas ponten disini sendiri mencurigai pelaku tindakan ini adalah orang-orang  yang bekerja sebagai makelar, karena orang-orang ini yang biasanya membawa pulpen atau spidol. Namun karena tidak ada tindakan tegas dari pihak petugas dan pengelola membuat tindakan ini terus berlanjut.

Begitu juga halnya dengan kondisi ponten di terminal Joyoboyo. Kondisi ponten di terminal ini tidak jauh berbeda dengan kondisi ponten di terminal Bungurasih. Ponten di tempat ini kondisinya juga memprihatinkan dan kurang perawatan. Tindakan vandalisme juga kerap terjadi di ponten ini. Banyak orang iseng yang suka mencoret-coret di ponten ini, namun setelah itu ponten ini direnovasi. Tembok ponten menggunakan keramik sehingga tidak bisa di tulisi oleh pulpen maupun spidol. Namun penggantian tembok ponten ini belum bisa menghentikan tindakan vandalisme, tindakan ini tetap terjadi. Mereka menggunakan pintu ponten sebagai sarana untuk mencoret-coret. Biasanya tulisan yang terdapat di ponten ini adalah tulisan orang-orang iseng yang biasanya meyebarkan nomor telepon dan juga kata-kata yang tidak senonoh. Tanpa mereka sadari bahwa hal ini akan mengganggu suasana kenyamanan bagi pengguna ponten lainnya. Hal ini membuat ponten ini semakin terkesan kotor dan tidak bersih sehingga membuat pengunjung berikutnya tidak merasa nyaman lagi untuk menggunakan fasilitas tersebut.